Tiada Lagi Kehangatan

#Tantangan Gurusiana H – 53

Sungguh sehari ini, aku tak punya ide untuk menulis di guru siana, namun aku harus menulis karena hari in sudah hari ke 53. Walaupun aku di rumah saja seharian, entah kenapa kebiasaan jadwal menulisku selalu malam hari. Namun waktu magrib tadi sang anak rebut gara-gara Handphone, sehingga aku bisa bercerita sedikit tentang itu

Setelah Work from Home, stay at home, atau apalah namanya, yang jelas kami seharian hanya di rumah saja, namun walaupun di rumah seluruh anggota keluarga sibuk sendiri-sendiri sampai nanti menjelang sholat zuhur, dan dalam kesibukan itu kadang-kadang ada pertengkaran antara anak dengan ummi, antara anak dengan ayah dan antara anak dengan anak, hal itu disebabkan karena memperebutkan yang namanya Handphone, seluruhnya sangat memang membutuhkan handphone pada siang hari. Anak mau belajar melalui handphone dengan gurunya di group WA kelas masing-masing sementara ummi dan ayah juga harus melaksanakan tugas juga melalui group WA kelas siswanya masing-masing.

Rasanya untuk masa sekarang ini seluruh anggota keluarga sangat membutuhkan yang namanya handphone. Padahal sebelumnya kami sudah berjanji tidak akan pernah membelikan handphone untuk anak jika anak itu belum sekolah di tingkat SLTA, namun ternyata hal itu tidak bisa diberlakukan untuk masa sekarang sebab, anak belajar melalui Handphone tersebut, sehingga sang anak menuntut minta di belikan, demi kelancaran proses belajar mengajar yang sudah menjadi keputusan sekolahnya belajar siswa melalui Daring.

Karena anak-anak, ayah dan Ummi sibuk dengan Daring masing-masing, kehangatan sebuah keluarga mulai hilang walaupun seluruh anggota keluarga berada di dalam rumah, di sebabkan mata selalu menatap yang namanya handphone, laptop dan yang lainnya. Kehangatan keluarga memang bisa pudar dan bahkan bisa hilang itu hanya karena benda kecil yang namanya handphone…

Mengetik guru siana juga sangat membutuhkan handpone atau laptop, tanpa ada salah satu dari kedua itu, maka tantangan gurusiana tidak akan bisa dikerjakan lagi..

“Salam Literasi”